Implementasi Program Simbiosa (Edukasi Mengenai BIOSAKA) Terhadap Petani Di Desa Penggaron
Main Article Content
Abstract
Indonesia sebagai negara agraris dengan 40% penduduk bekerja di sektor pertanian sedang menghadapi tantangan penggunaan pupuk anorganik berlebihan yang mengakibatkan kerusakan kualitas tanah dan menurunkan produktivitas. Sebagai solusinya, biosaka diperkenalkan sebagai alternatif ramah lingkungan. Biosaka merupakan elisitor biologis berbahan dasar rumput yang mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik hingga 50-90 persen. Program "Simbiosa: Edukasi Mengenai Biosaka" oleh Mahasiswa Kelompok 3 KKNT Bela Negara di Desa Penggaron Kecamatan Mojowarno bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang biosaka. Dengan metode presentasi, tanya jawab, dan praktek langsung, program ini mendapat respon positif dari petani. Biosaka, dibuat dari ekstraksi tanaman gulma, berfungsi sebagai pupuk dan pestisida alami yang membantu mencapai pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.